Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan Big Data di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur teknologi yang ada. Menurut Menkominfo Johnny G. Plate, “Infrastruktur teknologi yang masih kurang memadai membuat proses pengelolaan Big Data menjadi terhambat.” Hal ini menyebabkan sulitnya untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data dalam skala besar.
Selain itu, faktor keamanan juga menjadi tantangan utama dalam pengelolaan Big Data di Indonesia. CEO dari perusahaan keamanan cyber, Andrew Hidayat, mengungkapkan bahwa “dengan semakin banyaknya data yang dikumpulkan, risiko keamanan data juga semakin tinggi. Penting untuk terus meningkatkan sistem keamanan agar data tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”
Tidak hanya itu, kurangnya tenaga ahli dalam bidang Big Data juga menjadi tantangan serius. Pakar IT, Budi Setiawan, menyatakan bahwa “Indonesia masih kekurangan tenaga ahli yang benar-benar menguasai Big Data. Dibutuhkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM agar dapat mengatasi tantangan ini.”
Selain itu, regulasi yang belum jelas juga menjadi kendala dalam pengelolaan Big Data di Indonesia. Menurut Kepala Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Ahmad M. Ramli, “Regulasi yang masih ambigu membuat para pelaku bisnis ragu untuk menggunakan Big Data secara maksimal. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan regulasi yang jelas dan mendukung.”
Dengan adanya tantangan-tantangan ini, penting bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah pengelolaan Big Data di Indonesia. Diperlukan langkah-langkah konkret dan solutif agar Big Data dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kemajuan bangsa.